Kamis, 02 Desember 2010

Ionosfer Bisa Deteksi Gempa

Dr Sarmoko Saroso MSc
Ionosfer merupakan lapisan di luar angkasa yang unik karena memiliki muatan partikel elektron, berbeda dengan atmosfer yang berpartikel netral. Dr Sarmoko Saroso MSc, Peneliti dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN), pada penelitiannya menyebutkan; ionosfer bisa dijadikan salah satu faktor yang bisa dipakai untuk menandakan akan terjadinya gempa, karena kerapatan elektron di lapisan ionosfer atau TEC (total electron content) mempunyai korelasi dengan aktivitas matahari dan gangguan medan magnet bumi.
Ionosfer adalah bagian atmosfer yang terionisasi oleh radiasi matahari. Lapisan ini berperan penting bagi keelektrikan atmosfer dan membentuk batas dalam lapisan magnetosfer. Fungsi utamanya, di antara fungsi-fungsi yang dimilikinya, adalah mempengaruhi rambatan radio ke tempat-tempat yang jauh di muka bumi.

Variasi TEC ionosfer lanjutnya juga mempunyai keterkaitan dengan kejadian gempa yang disebabkan oleh fenomena seismo-ionosfer, yaitu kopling antara litosfer, atmosfer, dan ionosfer, yang akan menimbulkan anomali di ionosfer sebelum kejadian gempa. Pengamatan fenomena seismo-ionosfer itu memungkinkan untuk digunakan sebagai pertanda (prekursor) kejadian gempa bumi untuk keperluan mitigasi bencana.

" Kerapatan elektron sebelum terjadinya gempa ternyata ada penurunan pada 2 sampai 7 hari sebelum gempa," katanya

Selain untuk memantau prekursor sebelum terjadinya gempa, kondisi ionosfer juga berfungsi sebagai pemantul gelombang radio. Kemampuan ionosfer dalam mamantulkan gelombang radio tergantung pada kerapatan elektron di ionosfer. " Pada gempa di Aceh 26 Desember 2004 silam yang berkekuatan amat sangat besar, 9,0 SR, berkedalaman 30 km, dapat ditentukan 3 prekursor pada 2 hingga 7 hari sebelum kejadian gempa," terangnya.

Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Rusia, Eropa, dan Jepang telah membangun stasiun-stasiun pengamat ionosfer yang didukung oleh pengukuran secara langsung menggunakan roket dan satelit. Penelitian TEC dalam lapisan ionosfer juga bisa digunakan untuk menekan perlambatan sinyal komunikasi GPS saat melewati ionosfer.

Selanjutnya hasil perhitungan koreksi waktu tunda ionosfer ini direalisasikan dalam bentuk perangkat lunak yang mempertajam koreksi dari stasiun acuan, sehingga kesalahan dalam penentukan posisi yang diakibatkan oleh perlambatan sinyal dapat ditekan sekecil mungkin. (*)

Video, Klik Disini
1. Tsunami Aceh 2004 
2. Tsunami Pasific 1946
3. Tsunami Aceh 2004
4. Korban Tsunami 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar